Temukan artikel dan informasi seputar bidang kepabeanan dan cukai yang dapat menambah wawasan Anda.
Selaras dengan visi Kami untuk menjadi penyedia software IT Kepabeanan dan jasa pengurusan kepabeanan khususnya terkait KITE yang terbaik dan terpercaya di Indonesia, sarana literasi Kami pilih sebagai bentuk manifestasi yang diharapkan mampu untuk dapat mewujudkannya.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mendorong terjadinya revolusi besar di banyak sektor, tak terkecuali pelayanan kepabeanan. Di Indonesia, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) merespon era digitalisasi dengan meluncurkan dan terus mengembangkan CEISA 4.0 (Customs Excise Information System and Automation versi 4.0). Sistem ini adalah wujud nyata transformasi digital
Pengertian PPFTZ (Pemberitahuan Pabean Free Trade Zone) sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-4/BC/2025 adalah dokumen pemberitahuan pabean yang digunakan dalam proses pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dari kawasan bebas (free trade zone) di Indonesia. Pada ketentuan terbaru, khususnya dalam PMK 113 Tahun 2024 dan PER-4/BC/2025
Pengertian Berdasarkan PER-29/BC/2024 Pemberitahuan Penggabungan dan/atau Pemecahan Barang Ekspor dan Transhipment atau biasa disebut dengan P3BET adalah pemberitahuan Barang Ekspor dan/atau Barang Transhipment yang digabungkan atau dikirimkan secara parsial yang dibuat oleh Pengusaha Pusat Logistik Berikat (PLB) atau Pengusaha di PLB merangkap Penyelenggara di PLB (PDPLB). Fungsi Fungsi utama P3BET
Pengertian Dilansir dari Bea Cukai Registrasi kepabeanan adalah proses pendaftaran yang dilakukan oleh pelaku usaha ke Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) untuk mendapatkan akses kepabeanan. Dengan registrasi ini, perusahaan bisa melakukan kegiatan impor, ekspor, atau layanan terkait yang diatur oleh DJBC secara legal dan terdata dalam sistem pelayanan kepabeanan
Pengertian Subkontrak dalam Kepabeanan merupakan pelimpahan sebagian atau seluruh proses pengolahan, perakitan, atau pemasangan barang dari perusahaan utama kepada pihak ketiga (subkontraktor), baik di dalam maupun di luar daerah pabean. Skema ini diatur secara khusus dalam berbagai peraturan, terutama untuk perusahaan yang mendapatkan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE), dimana
Fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) merupakan salah satu instrumen penting yang diberikan pemerintah Indonesia untuk mendorong daya saing industri berorientasi ekspor. Namun, tidak semua barang dan bahan yang diimpor dengan fasilitas KITE akhirnya diekspor. Untuk mengatur tata kelola dan pelaporan atas barang-barang KITE yang penyelesaiannya dilakukan dengan cara selain
Dalam upaya meningkatkan daya saing industri nasional dan mendorong ekspor, pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) memberikan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). Fasilitas ini terbagi menjadi dua skema utama: KITE Pembebasan dan KITE Pengembalian. Salah satu aspek krusial dalam tata laksana KITE, khususnya KITE Pengembalian, adalah
Fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) merupakan skema insentif dari pemerintah Indonesia yang ditujukan untuk mendorong industri manufaktur dalam negeri agar lebih kompetitif di pasar global. KITE terdiri dari dua jenis utama, yaitu KITE Pengembalian dan KITE Pembebasan. Kedua jenis ini diatur dalam peraturan terbaru, yakni PMK 145/PMK.04/2022 untuk KITE
Pengertian Multi Factor Authentication (MFA) pada CEISA 4.0 adalah fitur keamanan terbaru yang mewajibkan pengguna melakukan dua langkah verifikasi saat login ke portal CEISA. Fitur ini resmi diterapkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) sejak 1 Desember 2024 sebagai upaya meningkatkan perlindungan akun pengguna dari risiko pencurian data dan akses
Dapatkan konsultasi gratis untuk pengajuan Fasilitas KITE Pembebasan atau Pengembalian.
Copyright © 2025 Elwilis Mitra Sejahtera. All rights reserved.